Video Monyet Naik Motor di Lampu Merah, Netizen Ucap Lebih Tertib dari Manusia!

Video Monyet Naik Motor di Lampu Merah, Netizen Ucap Lebih Tertib dari Manusia!

Video Monyet Naik Motor – Siapa sangka di tengah hiruk-pikuk lalu lintas kota, muncul pemandangan tak biasa yang sukses menyita perhatian warga dan netizen. Seekor monyet, lengkap dengan jaket slot bet 200 kecil dan helm mini, tampak duduk manis di atas sepeda motor mini di perempatan lampu merah. Lebih mengejutkan lagi, monyet itu berhenti dengan tenang saat lampu merah menyala

tanpa ngebut, tanpa nyelonong, apalagi melawan arah. Ini bukan rekayasa CGI. Ini nyata, terekam jelas dalam sebuah video viral yang menyebar cepat di berbagai platform media sosial.

Tak butuh waktu lama, kolom komentar pun meledak. Banyak netizen yang menyindir: “Lebih patuh aturan ketimbang manusia asli!” Tidak sedikit pula yang membandingkan kelakuan para pengendara motor di kota besar yang doyan menerobos lampu merah, ugal-ugalan, bahkan tak jarang tanpa helm.

Baca Berita Lainnya Juga Hanya Di rochesterjunkremovers.com

Kronologi Lengkap Video Monyet Naik Motor di Lampu Merah

Video berdurasi kurang dari satu menit itu seakan menjadi cermin besar bagi budaya berlalu lintas di Indonesia. Seekor monyet, makhluk yang kerap di asosiasikan dengan kelucuan dan kelincahan tak terkontrol, justru menunjukkan perilaku yang lebih tertib dan disiplin di jalan raya. Ia tidak gelisah, tidak grasak-grusuk, dan yang paling penting: ia menghormati lampu merah.

Kontrasnya mencolok. Di sisi lain, manusia yang katanya makhluk paling berakal masih banyak yang bertingkah seperti tak punya logika di jalan. Menerobos lampu merah sudah jadi budaya diam-diam. Seolah peraturan hanyalah hiasan, dan nyawa bisa di gadaikan demi beberapa detik lebih cepat sampai tujuan.

Aksi si monyet ini menjadi tamparan keras. Netizen pun tak tinggal diam. Komentar pedas bermunculan. “Kita butuh lebih banyak monyet di jalanan kalau seperti ini,” tulis seorang pengguna Twitter dengan nada sarkastik. “Yang naik motor di belakang monyet itu aja masih nyerobot, padahal udah di kasih contoh,” tambah lainnya.

Monyet Atraksi atau Monyet Revolusioner?

Spekulasi pun muncul: apakah ini bagian dari pertunjukan jalanan? Atau sekadar trik sirkus yang kebetulan viral? Terlepas dari asal-usulnya, aksi ini membongkar realita pahit masyarakat kita lebih sering tertawa daripada berubah. Kita bisa heboh karena seekor hewan tunduk pada rambu lalu lintas, padahal seharusnya itu adalah hal yang lumrah bagi manusia.

Ada yang menyebut, monyet itu memang di latih untuk melakukan atraksi di lampu merah demi menarik perhatian dan mendapatkan uang. Tapi menariknya, dari semua aksi sirkus yang pernah terekam, jarang ada yang sampai menimbulkan diskusi publik soal etika berlalu lintas seperti ini. Ada yang bilang, mungkin sudah saatnya kita pakai metode pelatihan hewan ke manusia agar mereka ngerti pentingnya taat aturan.

Sindiran yang Lebih Tajam dari Kritik Formal

Fenomena ini memperlihatkan satu hal penting: kadang sindiran dari peristiwa absurd jauh lebih efektif ketimbang kampanye-kampanye formal yang membosankan. Ketika polisi, banner, bahkan tilang tak membuat pengendara berubah, mungkin seekor monyet bisa. Ini bukan soal lucu-lucuan semata. Ini ironi dalam bentuk paling brutal.

Media sosial, dengan segala kekacauannya, justru berhasil membangkitkan kesadaran kolektif lewat video sederhana. Dalam dunia yang penuh konten sensasional dan clickbait, siapa sangka justru seekor monyet yang diam di perempatan bisa jadi simbol disiplin dan tertib.

Netizen: “Malu Gak, Lo?”

Ungkapan itu berulang-ulang muncul di berbagai platform, dari TikTok hingga Facebook. Rasa malu sepertinya menjadi emosi dominan setelah tawa mereda. Netizen menyindir, menyindir lagi, dan akhirnya bertanya: “Kalau monyet aja bisa patuh aturan, kenapa kita enggak?”

Tak sedikit yang bahkan menyarankan agar video itu di jadikan iklan kampanye keselamatan berkendara. Lebih impactful, katanya, daripada video dramatis yang biasa di putar di bioskop atau sekolah.

Pada akhirnya, mungkin memang sudah waktunya manusia belajar dari monyet. Bukan dari kelakuannya yang usil, tapi dari momen langka di mana ia bisa mengajarkan kita dengan sangat halus apa arti sebenarnya menjadi makhluk berakal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *